Pages

Pages

Kamis, 28 Maret 2013

Ringkasan survei


Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan saya kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi berbagai proses survey, dimana proses survey ini cukup menyita tenaga, pikiran dan waktu saya. Oh ya, walaupun proses survey ini terkadang terasa membosankan, namun pasti memberikan pegalaman tersendiri bagi sayay
Nah, berkenanan dengan survey ini, saya ingin menceritakan hasil-hasil yang saya dapatkan. Dari berbagai macam jawaban yang diberikan oleh para koresponden, nampaknya memang merepresentasikan bagaimana sebenarnya yang ada pada dirinya. Untuk itu saya berikan aplaus untuk teman-teman koresponden yang mau memberikan jawaban dengan hati nuraninya
Berikut ini beberapa hasil dari survey yang saya buat dari rentang tgl: 27/3/13 s.d 29/3/13 :





Apakah psikologi penting dipelajari oleh mahasiswa 'IT'

Penting







23







 92%
Biasa saja
2
  8%
Tidak Penting
0
  0%















1. Apakah pengaruhnya Mahasiswa IT belajar Psikologi?
supaya lebih bisa mengerti mengenai kepribadian dan menjadikan pribadi yang lebih baikuntuk menghadapi manusia; Mahasiswa IT bisa mengetahui karakter seseorang; Kelak kita bisa mempelajari perilaku klien; kurang tau makanya belajar; Agar mampu mengenali diri sendiri dan orang lain.; menghadapai dunia luar; untuk mawas diri; Agar mahasiswa IT lebih terkontrol jiwanya.; pengaruhnya berimbas pada perilaku mahasiswa TI mengerjakan tugas2 yang diberikan dosen yang bagi kami ini sesuatu hal yang baru yang belum pernah terjadi. dan inilah proses belajar.; pengaruhnya adalah nanti pada saat kita masuk kedalam dunia kerja; Bagaimana menyikapi perkembangan teknologi; makin kabur programming ku; supaya mengetahui permintaan klien; alasan singkat; Jadi lebih memahami mengenai tingkah laku manusia yang beragam.; Dapat lebih mengerti bagaimana cara atau metode pendekatan bertemu dengan client agar mudah mengetahui atau menganalisa keinginan client pada proyek.; Mahasiswa IT bisa mengetahui karakter seseorang; Kelak kita bisa mempelajari perilaku klien.; membantu kita ketika berinteraksi dengan orang lain terutama client; Kita menjadi lebih paham mengenai ilmu kejiwaan yang lebih spesifik.; pengaruhnya menambah wawasan dalam belajar psikologi; lebih bisa mengetahui teknologi apa yg sesuai dengan zamannya; dengan mempelajari psikologi kita dapat dengan mudah menghadapi client yang ingin dibuatkan aplikasi;pengaruhnya bnyak, salah stunya untuk lebih membaca keadaan
Kesimpulan : untuk lebih menambah pengalaman serta untuk berinterksi dengan orag lain lebih baik


2. Apakah perkembangan teknologi dapat mempengaruhi psikologi anak IT?



Ya
18
  72%
Tidak
7
28%



3. Jika jawaban Anda "Ya" pada pertanyaan sebelumnya, coba berikan satu contoh kecilnya
perkembangan gadget yang ada menjadikan seorang menjadi fanatic terhadap gadgetmenjadi malas belajardengan perkembangan teknologi maka anak IT bisa merasakan sensasi dari teknologi tersebut. hal ini berhubungan dengan psikologi.perkembangan teknologi seperti gadget contohnyaApabila seorang anak TI bermain game bergenre strategi, dalam kehidupan sehari-harinya dia cenderung berpikir analitik.Kurang sosialisasi gara-gara media socialtentang kehidupan dan pekerjaannya nantilebih emosian kalau diganggu saat lagi asik dengan gadget.anak TI lebih suka browsing materi di internet daripada meminjam buku di perpuastakaan ataupun membeli bukusebut saja perkembangan gadget, dengan perkembangan gadget yang semakin canggih maka kita semakin ingin untuk memilikinyaiya, dapat merubah pola pikir seorang anaktidak jawabproduk appleYa, semakin majunya perkembangan IT, secara tidka langsung membuat tingkah laku seseorang berubah. Misalnya saja seseorang yang sebelumnya tidak mempunya handphone hidupnya baik-baik saja, namun stelah punya handphone setiap saat slalu di pegang dan selalu dibawa kemana-mana, seakan-akan sesuatu yang buruk akan terjadi kalau gak megang handphone itu.Pada saat ada trend gadget baru, psikologi anak IT terpengaruh dengan mengikuti perkembangan trend gadget tersebut.dengan perkembangan teknologi maka anak IT bisa merasakan sensasi dari teknologi tersebut. hal ini berhubungan dengan psikologi.Dengan semakin berkembangnya teknologi, maka perilaku kita juga akan cenderung berubah. seperti lebih mementingkan chatting, main game dibandingkan tugas kita yang utama yaitu belajar.contoh kecilnya mengetahui pengembangan dalam bidang ITkarena dengan perkembangan teknologi pasti anak TI ingin selalu mengikutinya misalnya perkembangan gadget yang tak pernah henti



4. Apakah survei seperti ini penting untuk dilakukan?

Penting1664%
Biasa Saja832%
Tidak Penting14%


5. Ini hanya Pertanyaan tambahan, "Apakah hobi saya yang bermain pes mempengaruhi perkembangan psikologi saya?"
                        
yaaaa hahaha jadi malas ngerjain tugas dan susah diajak buat kerja sama -_-yaiyaiya.ya pastiiya, hal itu dapat mempengaruhi psikologiiyabenar sekalitergantung cara Anda mengendalikan jiwa Anda sendiri.saya pikir iyaya, karena bermain game dengan waktu yang lama akan dapat menggangu kehidupan andaya, malas belajar jadinya !!!tanya anda sendiriiyaa makin cepat tua nantinyatidakTentu saja.mungkin, karena anda kecanduan bermain sampai lupa makan.iyaiya.tidak, karena itu merupakan suatu cara utk refreshing pikiranTidak juga, kalau hanya sekedar untuk refreshing menurut saya tidak masalah.Namun kalau sudah terlalu kecanduan dapat memberikan dampak perilaku yang buruk seperti yang saya jawab diatas sebelumnya.mungkintidakMungkin mempengaruhisangat berpengaruh geng



Demikian survey tersebut saya buat, semoga survey ini dapat dijadikan bahan referensi dalam menentukan suatu metode pembelajaran, sehingga para akademis kita (terutama Mahasiswa) dapat menyerap ilmu yang dia dapatkan di lingkungan kampusnya secara maksimal. ^^

Salam Terhangat saya , Tommy

dan karena postingan ini sudah selesai, ingin mengatakan kata terkahir di post ini
KITA REHAT SEJENAK

Senin, 25 Maret 2013

"Penguatan Positif"



Kelompok 6:
  • Nisva Elvira               (111402009)
  • Tommy F. Nainggolan (111402063)
  • Juliandri Estomihi      (111402067)
  • Nugroho Syahputra    (111402071)
  • Dhany Rizki               (111402105)
  • Putra                        (111402091)


TEORI PENGUATAN DARI SKINNER

Teori Penguatan dari Skinner (Burhus Frederic Skinner (1904-1990)
Prinsip-prinsip utama pandangan Skinner:
  • Descriptive behaviorism, pendekatan eksperimental yang sistematis pada perilaku yang spesifik untuk mendapatkan hubungan S-R. Pendekatannya induktif.
  • Empty organism, menolak adanya proses internal pada individu.
  • Menolak menggunakan metode statistical, mendasarkan pengetahuannya pada subyek tunggal atau subyek yang sedikit namun dengan manipulasi eksperimental yang terkontrol dan sistematis.


Konsep-konsep utama:
1. Proses operant conditioning:
  • Memilah perilaku menjadi respondent behavior dan operant behavior. Respon terjadi pada kondisioning klasik, dimana reinforcement mendahului UCR/CR. Dalam kondisi sehari-hari yang lebih sering terjadi adalah operant behavior dimana reinforcement terjadi setelah response.
  • Positive dan negative reinforcers [kehadirannya PR menguatkan perilaku yang muncul, sedangkan justru ketidakhadiran NR yang akan menguatkan perilaku.
  • Extinction: hilangnya perilaku akibat dari dihilangkannya reinforcers
  • Schedules of reinforcement, berbagai variasi dalam penjadwalan pemberian reinforcement dapat meningkatkan perilaku namun dalam kadar peningkatan dan intensitas yang berbeda-beda (lih Lundin, 1991 fig. 4.p.213)
  • Discrimination : organisma dapat diajarkan untuk berespon hanya pada suatu stimulus dan tidak pada stimulus lainnya. Caranya adalah secara konsisten memberi reinforcement hanya pada respon bagi stimulus yang diinginkan dan tidak pada respon terhadap stimulus lainnya.
  • Secondary reinforcement, adalah stimulus yang sudah melalui proses pemasangan/kondisioning dengan reinforcer asli sehingga akhirnya bisa mendapatkan efek reinforcement sendiri. Dalam kenyataan riil kehidupan manusia, hampir semua yang kita anggap sebagai reinforcement adalah secondary reinforcer.
  • Aversive conditioning, proses kondisioning dengan melibatkan suasana tidak menyenangkan. Hal ini dilakukan dengan punishment. Reaksi organisme adalah escape atau avoidance.

2. Behavior Modification
Adalah penerapan dari teori Skinner, sering juga disebut sebagai behavior therapy. Merupakan penerapan dari shaping (pembentukan TL bertahap), penggunaan positive reinforcement secara selektif, dan extinction. Pendektan ini banyak diterapkan untuk mengatasi gangguan perilaku.


Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya. Menurutnya respon yang diterima seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan mempengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya mempengaruhi munculnya perilaku (Slavin, 2000). Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya.
Kritik terhadap Skinner:
  • Pendekatannya yg lebih bersifat deskriptif dan kurang analitis dianggap kurang valid sebagai sebuah teori
  • Validitas dari kesimpulan yang diambilnya yang merupakan generalisasi berlebihan dari satu konteks perilaku kepada hampir seluruh perilaku umum
  • Pandangan ‘empty organism’ mengundang kritik dari pendukung aspek biologis dan psikologi kognitif yang percaya pada kondisi internal mansuia, entah itu berupa proses biologis atau proses mental

Sumbangan Skinner:
  • Salah seorang psikolog yang pandangannya paling berpengaruh dan banyak dirujuk oleh para psikolog lainnya.
  • Mengembangkan sejumlah prinsip-prinsip psikologis yang cukup terbukti aplikatif terhadap masalah-masalah perilaku yang nyata karena didukung oleh hasil-hasil eksperimen yang jelas.
  • Memberikan ide kreatif dan baru bagi metode dalam belajar dan terapi yang konvensional



Sumber
Panggabean, Hana. DR. Phil. Sejarah dan Teori Utama. (bahan ajar online)http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/behaviorisme.html diakses 21 Februari 2011.
Amir. Makalah Teori Skinner. (makalah online).
http://amir90.wordpress.com/2009/09/15/ diakses 21 februari 2011.
http://aisyahyazid.blogspot.com/2011/12/teori-penguatan-dari-skinner.html
                                 



Selasa, 19 Maret 2013

SENSASI & PERSEPSI

A.     PENDAHULUAN
Kita memperoleh pengetahuan mengenai dunia sekeliling kita, pertama-tama melalui penginderaan. Stimulus yang intensitasnya di atas level tertentu mengaktifkan reseptor (sel penerima rangsang) pada indera kita, hingga terjadilah sensasi yang memungkinkan terjadinya persepsi.
Persepsi (perception) merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi, kalau bukan dikatakan yang paling penting. Melalui persepsilah manusia memandang dunianya. Apakah dunia terlihat “berwarna” cerah, pucat, atau hitam, semuanya adalah persepsi manusia yang bersangkutan. Persepsi harus dibedakan dengan sensasi [sensation]. Yang terakhir ini merupakan fungsi fisiologis, dan lebih banyak tergantung pada kematangan dan berfungsinya organ-organ sensoris.
Sensasi meliputi fungsi visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali gerak. Kesemuanya inilah yang sering disebut indera. Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam dalam menerima informasi sensoris ( energi fisik dari lingkungan ) melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal “neural” yang bermakna. Misalnya, ketika seseorang melihat (menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna merah, maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai  warna merah”.
Berbeda dengan sensasi, persepsi merupakan sebuah proses yang aktif dari manusia dalam memilah, mengelompokkan, serta memberikan makna pada informasi yang diterimanya. Benda berwarna merah akan memberikan sensasi warna merah, tapi orang tertentu akan merasa bersemangat ketika melihat warna merah itu, misalnya.
B.      PERSEPSI
1.      Pengertian
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi, yakni perhatian.
Menurut pendapat beberapa ahli adapun pengertian persepsi adalah : Slameto ( 2003 : 102 ) menyatakan :
“ Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan dan informasi di dalam otak manusi. Informasi dan pesan yang diterima tersebut muncul dalam bentuk stimulus yang merangsang otak untuk mengolah lebih lanjut yang kemudian mempengaruhi seseorang dalam berperilaku”
Hal ini sesuai dengan yang dikemukan oleh Pangewa (2004: 54) bahwa :
“Persepsi adalah penerimaan stimulus atau masukan oleh indera, seleksi dan perorganisasian stimulus berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dan penafsiran stimulus dan membentuk sikap sebagai hasil perilaku”
Stimulus yang diterima manusia merupakan perwujudan dari apa yang telah dialaminya. Rakhmat (2005: 51) juga mengungkapkan bahwa :
“Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa dan hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan peran”
Dapat kita simpulkan bahwa persepsi adalah tanggapan atau pendapat seseorang tentang suatu objek yang sangat menentukan perilakunya terhadap objek tersebut. Persepsi seseorang terhadap rangsangan atau stimulus yang diterimanya akan bebeda satu sama lainnya.
2.  Faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi persepsi diantaranya :
1.      Ketersediaan informasi sebelumnya; ketiadaan informasi ketika seseorang menerima stimulus yang baru bagi dirinya akan menyebabkan kekacauan dalam mempersepsi. Oleh karena itu, dalam bidang pendidikan misalnya, ada materi pelajaran yang harus terlebih dahulu disampaikan sebelum materi tertentu. Seseorang yang datang di tengah-tengah diskusi, mungkin akan menangkap hal yang tidak tepat, lebih karena ia tidak memiliki informasi yang sama dengan peserta diskusi lainnya. Informasi juga dapat menjadi cues untuk mempersepsikan sesuatu.
2.      Kebutuhan; seseorang akan cenderung mempersepsikan sesuatu berdasarkan kebutuhannya saat itu. Contoh sederhana, seseorang akan lebih peka mencium bau masakan ketika lapar daripada orang lain yang baru saja makan.
3.      Pengalaman masa lalu; sebagai hasil dari proses belajar, pengalaman akan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan sesuatu. Pengalaman yang menyakitkan ditipu oleh mantan pacar, akan mengarahkan seseorang untuk mempersepsikan orang lain yang mendekatinya dengan kecurigaan tertentu. Contoh lain yang lebih ekstrim, ada orang yang tidak bisa melihat warna merah [dia melihatnya sebagai warna gelap, entah hitam atau abu-abu tua] karena pernah menyaksikan pembunuhan. Di sisi lain, ketika seseorang memiliki pengalaman yang baik dengan bos, dia akan cenderung mempersepsikan bosnya itu sebagai orang baik, walaupun semua anak buahnya yang lain tidaksenangdengansibos.
Faktor psikologis lain yang juga penting dalam persepsi adalah berturut-turut: emosi ,impresi dan konteks.
1.      Emosi; akan mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi pada suatu saat, karena sebagian energi dan perhatiannya (menjadi figure)  adalah emosinya tersebut. Seseorang yang sedang tertekan karena baru bertengkar dengan pacar dan mengalami kemacetan, mungkin akan mempersepsikan lelucon temannya sebagai penghinaan.
2.      Impresi; stimulus yang salient / menonjol, akan lebih dahulu mempengaruhi persepsi seseorang. Gambar yang besar, warna kontras, atau suara yang kuat dengan pitchtertentu, akan lebih menarik seseorang untuk memperhatikan dan menjadi fokus dari persepsinya. Seseorang yang memperkenalkan diri dengan sopan dan berpenampilan menarik, akan lebih mudah dipersepsikan secara positif, dan persepsi ini akan mempengaruhi bagaimana ia dipandang selanjutnya
3.      Konteks; walaupun faktor ini disebutkan terakhir, tapi tidak berarti kurang penting, malah mungkin yang paling penting. Konteks bisa secara sosial, budaya atau lingkungan fisik. Konteks memberikan ground yang sangat menentukan bagaimanafigure dipandang. Fokus pada figure yang sama, tetapi dalam ground yang berbeda, mungkin akan memberikan makna yang berbeda.
Persepsi dalam gambarhttp://vevisunarti.files.wordpress.com/2011/07/persepsi.jpg?w=404&h=258


C.      SENSASI
1. Pengertian
Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang  tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.”
Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam diindera olehineroseptor (misalnya, system peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri diindera olegpropriseptor (misalnya, organ vestibular).

2.      Faktor – faktor yang mempengaruhi sensasi
Bagian penting dari teori deteksi sinyal yang berpengaruh besar terhadap psikologi adalah implikasinya dalam pembelajaran ambang penginderaan.  Berdasarkan teori tersebut disimpulkan bahwa ambang penginderaa bukan hanya kekuatan sinyal. Faktor-faktor yang mempengaruhi ambang penginderaan adalah :
(a) kekuatan sinyal;
(b) sifat-sifat tugas/pekerjaan;
(c) harapan individu;
(d) konsekuensi-konsekuensi berupa penghargaan atau hukuman;
(e) norma/standar/ukuran yang dikenakan individu.
Pengetahuan tentang factor-faktor yang mempengaruhi ambang penginderaan manusia di atas memungkinkan kita untuk memahami mengapa dan bagaimana individu hanya menerima stimulus/informasi tertentu darin sekian banyak stimulus/informasi yang lain dari dunia disekelilingnya.
Contoh Kasus Ambang Penginderaan
§  Kekuatan sinyal
Mengapa kita tertarik pada iklan produk “X” dari pada yang lain ?
-          Karena seringkali ditayangkan berulang kali di berbagai chanel televisi
-          Karena dibuat dalam billboard yang besar-besar di sudut-sudut jalan-jalan yang strategis
-          Karena menggunakan kata-kata yang atraktif, kreatif dan mudah dicerna ataupun diingat
§  Kekuatan sifat tugas/pekerjaan
Mengapa seseorang hanya tertarik membaca rubrik ekonomi setiap pagi dari pada rubrik yang lain dari koran harian yang dibacanya ?
-          Karena ia seorang pengusaha yang ingin mengetahui perubahan/ perkembangan produk atau komoditas barang tertentu
-          Karena ia seorang konsultan yang bertanggungjawab atas kebijakan yang harus diputuskan manjemen perusahaan kliennnya.
-          Karena ia seorang pialang saham yang ingin mengetahui fluktuasi harga saham terkini
§  Harapan individu
Mengapa seseorang hanya ‘diam saja’ berdiri di pojok suatu arena pasar festival, sementara di sekitarnya banyak pemandangan barang-barang yang dipamerkan di stand-stand, banyak pertunjukan musik, banyak atraksi lain yang bias dipilihnya ?
§  Karena ia sedang menunggu seseorang, sehingga tidak memperhatikan ‘obyek’ lainnya’
§  Karena ia menunggu telepon seseorang, sehingga tidak terpengaruh dengan berbagai suara musik atau suara-suara lainnya.
§  Dengan pengetahuan di atas kita bias memahami kenapa individu lebih memilih/ tertarik pada stimulus tertentu atau memilih untuk menghindar atau menolak stimulus lainnya. Kita jadi lebih memahami ‘orang hanya ingin mendengar apa yang dia ingin dengar, atau melihat apa yang dia ingin lihat.

D.     Kesimpulan
Persepsi merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi. Melalui persepsilah manusia memandang dunianya. Apakah dunia terlihat “berwarna” cerah, pucat, atau hitam, semuanya adalah persepsi manusia yang bersangkutan. Persepsi harus dibedakan dengan sensasi. Sensasi merupakan fungsi fisiologis, dan lebih banyak tergantung pada kematangan dan berfungsinya organ-organ sensoris. Sensasi meliputi fungsi visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali gerak. Kesemuanya inilah yang sering disebut indera.
Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam dalam menerima informasi sensoris [energi fisik dari lingkungan] melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal “neural” yang bermakna. Misalnya, ketika seseorang melihat (menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna merah, maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai “warna merah”.
Berbeda dengan sensasi, persepsi merupakan sebuah proses yang aktif dari manusia dalam memilah, mengelompokkan, serta memberikan makna pada informasi yang diterimanya.