KARYA ILMIAH
"Dampak Kemajuan Teknologi Bagi Manusia"
Oleh :
Tommy Frans Nainggolan (111402063)
PROGRAM STUDI S-1 TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunianya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Karya
Ilmiah yang berjudul “Dampak Kemajuan Teknologi Bagi Manusia” dengan
tepat pada waktunya.
Karya Ilmiah ini berisikan pengertian teknologi, dampak positif dan negatif terhadap berbagai bidang. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Filia Dina Anggaraeni selaku dosen Pengantar Psikologi Umum yang telah
memberikan membimbingannya sehingga Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan, serta
teman-teman yang memberikan masukan-masukan sehingga saya dapat menggali lebih
dalam tentang Karya Ilmiah ini.
Saya menyadari
bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, baik dalam
isi maupun sistematika penulisan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan wawasan saya, oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi terciptanya karya ilmiah
yang lebih baik dari sekarang.
Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Karya
Ilmiah ini dari awal samapai akhir.
Medan, 19 April
2013
Tommy F Nainggolan
(Penulis)
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I - PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Perumusan
Masalah
1.3 Tujuan
Penulisan
1.4 Manfaat
Penulisan
BAB II - PEMBAHASAN
2.1
Defenisi Teknologi
2.2
Pengertian Teknologi Menurut Para Ahli
2.3 Dampak Yang Ditimbulkan Bagi
Kemajuan Teknologi
2.4 Bidang Pendidikan
Bab III - PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan dunia teknologi khususnya
komunikasi tentunya telah banyak membantu berjuta-juta penduduk dunia untuk
saling terhubung antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan semakin lama,
kita dapat berkomunikasi dengan teman, keluarga maupun relasi bisnis kita
dengan harga yang murah dan dengan kualitas yang cenderung meningkat.
Namun teknologi ini untuk sebagian
orang justru memberikan dampak negatif terhadap kualitas dari hubungan
yang mereka jalin. Bagaimana tidak, belakangan ini masyarakat lebih nyaman
mengumpulkan teman-teman didunia maya daripada aktif pada kegiatan-kegiatan
organisasi riil yang dapat memberikan kualitas hubungan pertemanan yang lebih
kongkrit dan intents.
Ambil saja facebook sebagai cotoh kasusnya.
Banyak orang yang memiliki ratusan atau bahkan ribuan teman difacebook tapi di
dunia nyata, mereka hanya memiliki beberapa orang teman dekat yang menemani
keseharian mereka. Inilah salah satu dampak negatif facebookyang sampai
sekarang mungkin belum disadari oleh beberapa orang. Mereka telah kehilangan
kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat dan cenderung nyaman dengan kehidupan
online. Padahal jika terjadi suatu hal yang krusial pada kehidupan kita, yang
bisa membantu kita bukanlah orang-orang yang kita kenal didunia maya tapi
orang-orang yang hidup disekitar kita.
Oleh karena itu, mari kita imbangi kehidupan
aktif kita didunia maya dengan menjalin hubungan dan komunikasi yang intents
dengan masyarakat yang ada disekitar kita. Dengan demikian kita tidak akan
terkotak-kotakkan oleh hubungan yang sempit dan kita tidak akan kehilangan
kemampuan berkomunikasi dengan yang lain.
1.2
Perumusan Masalah
Pengaruh globalisasi menimbulkan berbagai
masalah terhadap eksistensi kehidupan anak remaja, sebab masa remaja adalah
masa dimana anak mengalami masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa
dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut
terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis, oleh
sebab itu kemampuan otak anak pada saat ini yaitu ingin mengetahui segala
sesuatu yang baru dan mudah digunakan, salah satu contoh sesuatu yang selalu
mengalami pembaharuan dan mudah digunakan adalah peralatan teknologi.
1.3
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
memberikan informasi mengenai teknologi.
2.
Untuk
memberikan informasi mengenai perkembangan teknologi.
3.
Memberikan
pandangan kepada para remaja sehingga tidak mudah terjerumus terhadap penyalah
gunaan alat – alat teknologi pada masa sekarang ini, yang mana sama – sama kita
ketahui begitu sangat mudah kita dapat dimana saja dan kapan saja.
4.
Sebagai sarana
peningkatan wawasan dan juga ilmu bagi penulis sendiri mengenai teknologi itu
sendiri.
1.4
Manfaat Penulisan
a)
Menambah pengetahuan
penulis mengenai dampak nehatif teknologi
b)
Penulis dapat
menghindarkan diri dari dampak negatif kemajuan teknilogi dan memanfaatkannya
dengan menggunakannya dengan ke arah yang positif
c)
Mengajak para rekan –
rekan supaya tidak terkena dampak negatif kemajuan teknologi tersebut.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Defenisi
Teknologi
Teknologi adalah satu ciri yang
mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi
keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan
erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering).
Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang
saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang
dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang,
tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987,
161) adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa
sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak dapat mempertahankan
struktur-struktur politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains
membentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara
produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas
Sardar (1987, 161) adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu peradaban,
dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan rekayasa,
menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang
ruang, materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan (termasuk mengenai
peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencakup teknik dan peralatan
untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains.
Seringkali diadakan pemisahan, bahkan
pertentangan antara sains dan penelitian ilmiah yang bersifat mendasar (basic
science and fundamental) di satu pihak dan di pihak lain sains terapan dan
penelitian terapan (applied science and applied research). Namun, satu
sama lain sebenarnya harus dilihat sebagai dua jalur yang bersifat komplementer
yang saling melengkapi, bahkan sebagai bejana berhubungan; dapat dibedakan,
akan tetapi tidak boleh dipisahkan satu dari yang lainnya (Djoyohadikusumo
1994, 223).
2.2 Pengertian Teknologi
Menurut Para Ahli
2.2.1 Menurut Capra
Makna Teknologi, menurut Capra (2004, 106)
seperti makna ‘sains’, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi,
berasal dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata
techne, bermakna wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam
bahasa Inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah pembahasan sistematis
atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada
pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya diperluas untuk mencakup
tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik
non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik maupun metode.
Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut Capra (2004, 107) menekankan
hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel Castells seperti dikutip Capra
(2004, 107) mendefinisikan teknologi sebagai ‘kumpulan alat, aturan dan
prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan
tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.
Akan tetapi, dijelaskan oleh Capra (107)
teknologi jauh lebih tua daripada sains. Asal-usulnya pada pembuatan alat
berada jauh di awal spesies manusia, yaitu ketika bahasa, kesadaran reflektif
dan kemampuan membuat alat berevolusi bersamaan. Sesuai dengannya, spesies
manusia pertama diberi nama Homo habilis (manusia terampil)
untuk menunjukkan kemampuannya membuat alat-alat canggih.
Dari perspektif sejarah, seperti digambarkan
oleh Toynbee (2004, 35) teknologi merupakan salah satu ciri khusus kemuliaan
manusia bahwa dirinya tidak hidup dengan makanan semata.Teknologi merupakan cahaya yang menerangi sebagian sisi non material
kehidupan manusia. Teknologi, lanjut Toynbee (2004, 34) merupakan syarat yang
memungkinkan konstituen-konstituen non material kehidupan manusia, yaitu
perasaan dan pikiran , institusi, ide dan idealnya. Teknologi adalah sebuah
manifestasi langsung dari bukti kecerdasan manusia.
Dari pandangan
semacam itu, kemudian teknologi berkembang lebih jauh dari yang dipahami
sebagai susunan pengetahuan untuk mencapai tujuan praktis atau sebagai sesuatu
yang dibuat atau diimplementasikan serta metode untuk membuat atau
mengimplementasikannya. Dua pengertian di atas telah digantikan oleh
interpretasi teknologi sebagai pengendali lingkungan seperti kekuasaan politik
di mana kebangkitan teknologi Barat telah menaklukkan dunia dan sekarang telah
digunakan di era dunia baru yang lebih ganas. Untuk memperjelas statement
tersebut, kita coba menelaah teknologi secara lebih dalam lagi. Melihat
substansi teknologi secara lebih komprehensif, yaitu konsepsi teknologi dari
kerangka filsafat.
2.2.2 Menurut Gorokhov
Teknologi menurut
Gorokhov (1998) secara konseptual memiliki tiga makna prinsip, yaitu, (1)
teknologi (secara teknis) sebagai agrerat dari semua artifak-artifak manusia
yang dipergunakan, mulai dari perkakas sampai dengan sistem teknologis kompleks
yang berskala besar; (2) teknologi sebagai agregat dari seluruh aktivitas
teknis, penemuan yang bersifatinvention (penciptaan) dan discovery (penemuan),
riset dan pengembangan, dan tahapan-tahapan dalam penciptaan teknologis yang
berhasil, serta penyebarannya ke masyarakat secara luas; dan (3) teknologi
sebagai agregat dari keseluruhan pengetahuan teknis, mulai dari teknik yang
sangat khusus dan praktik-praktiknya sampai pada sistem teknologis-saintifik
teoretis termasuk pengetahuan mengenai perekayasaan (engineering knowlodge)
dan know-how-nya.Dengan demikian, teknologi, menurut Gorokhov
(1998), didefinisikan sebagai studi mengenai hubungan antara umat manusia dan
dunia yang dimanifestasikan dalam pandangan teknologis dunia, studi mengenai
fenomena teknologis sebagai keseluruhan, menempatkan teknologi dalam
perkembangan masyarakat sebagai keseluruhan (dan bukan hanya perkembangan
teknologi yang terisolasi), dan dalam dimensi historis, antara restrospektif
dan prospektif.
Tujuan dari studi
teknologi menurut Gorokhov (1998) terutama difokuskan pada sains teknis atau
perekayasaan, produksi teknis, aktivitas, dan pengetahuan sebagai fenomena
kebudayaan; dan pengembangan kesadaran teknologis, terutama pemahaman diri dari
engineer dan teknisi dalam praktik perekayasaan dan pengetahuan teknis.
2.2.3 Prayitno
Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat
ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat
tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2.2.4 Soeharjo dan Patong
dalam Wasono (2008) menguraikan
makna teknologi dalam tiga wujud yaitu cara lebih baik, pemakai peralatan baru
dan penambahan input pada usahatani. Lebih lanjut dikatakan bahwa teknologi
hendaknya memiliki syarat-syarat sebagai berikut : (1) teknologi baru hendaknya
lebih unggul dari sebelumnya; (2) mudah digunakan; dan (3) tidak memberikan
resiko yang besar jika diterapkan.
2.3 Dampak Yang Ditimbulkan Bagi Kemajuan Teknologi
Dengan perkembangan teknologi yang begitu maju, manusia selalu
memanfaatkan teknologi itu untuk membantu mereka untuk mempermudah pekerjaan
mereka. Padahal itu salah karena pemanfaatan teknologi yang berlebihan sangat
merugikan, hal itu terlihat dari banyaknya polusi yang
ditimbulkan oleh mesin-mesin itu sendiri.
Kita sebagai makhluk yang bisa di
katakan mendekati sempurna sudah sewajarnya kita menggunakan akal pikiran kita
untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak. Salah satu contoh penyalahgunaan
teknologi adalah seperti pembuatan Bom nuklir, dimana Bom nuklir itu lebih dikenal
dengan teknologi pemusnah masal. Semua orang takut akan kekuatan ledak bom itu,
karena disamping berdampak buruk bagi manusia juga berdampak buruk bagi
lingkungan sekitarnya.
2.4 Bidang Pendidikan
Menghadapi abad ke-21, UNESCO melalui “The
International Commission on Education for the Twenty First Century”
merekomendasikan pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan
berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu: Learning to know (belajar
untuk menguasai. pengetahuan) Learning to do (belajar untuk
menguasai keterampilan), Learning to be (belajar untuk
mengembangkan diri), dan Learning to live together(belajar untuk
hidup bermasyarakat). Untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era
globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu
menguasai dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
Menurut Rosenberg (2001), dengan
berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran
yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan
kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) dari fasilitas fisik
ke fasilitas jaringan kerja, dan (5) dari waktu siklus ke waktu nyata.
Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media
komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara
guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga
dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan
siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas
dari berbagai sumber melaluicyber space atau ruang maya dengan
menggunakan komputer atau internet.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber
teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan
dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah
e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi
komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001), e-learning merupakan
satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam
jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan
jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan
membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir
melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3)
memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik
paradigma pembelajaran tradisional. Sejalan dengan perkembangan TIK itu sendiri
pengertian e-learning menjadi lebih luas yaitu pembelajaran yang pelaksanaannya
didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, vidiotape, transmisi
satellite atau computer. (Soekartawi, Haryono dan Librero, 2002).
Robin Paul Ajjelo juga mengemukakan secara ilustratif bahwa di masa-masa
mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti
sekarang ini, akan tetapi berupa: (1) komputer notebook dengan akses internet
tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan,
materi untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta
perekam suara, (2) Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang
elektronik, kode sekuriti untuk masuk rumah, kalkulator, dsb. (3) Videophone
bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan TV,
(4) alat-alat musik, (5) alat olah raga, dan (6) bingkisan untuk makan siang.
Hal itu menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa itu nanti
berupa perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar.
Sebagai sebuah proses, teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal
ini teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks,
dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi
untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi
permasalahan,melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut
yang mencakup semua aspek belajar manusia. (AECT, 1977). Sejalan dengan hal
tersebut, maka lahirnya teknologi pendidikan lahir dari adanya permasalahan
dalam pendidikan. Permasalahan pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu / kualitas,
relevansi, dan efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan
oleh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah
masalah kualitas, tentu saja ini dapat di pecahkan melalui pendekatan teknologi
pendidikan.
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan
perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari kita sering
dijumpai adanya pemanfaatan dari perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan,
seperti yang sering dilakukan oleh guru yaitu mengkombinasikan alat teknologi
dalam proses pembelajaran.
Internet merupakan merupakan salah satu alat komunikasi yang murah
dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan
dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar
jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat
diperoleh hasil yang lebih baik.
Namun demikian, dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak boleh lupa bahwa
teknologi itu tidak hanya mendatangkan manfaat positif, melainkan juga akan
dapat mendatangkan dampak negative, inilah yang harus tetap kita waspadai.
Mengingat saat sekarang ini sering kita lihat dimana-mana banyak para pelajar
dan mahasiswa yang sering menggunakan pasilitas teknologi tidak sesuai dengan
yang diharapkan, sehingga hal ini dapat mendatangkan dampak yang negatif.
Beberapa dampak positif dan negative dari perkembangan teknologi terkait
dengan dunia pendidikan, yaitu:
2.4.1 Dampak positif
1)
Munculnya media
massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan.
Seperti jaringan internet, lab computer sekolah, dll.
Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu
pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap
informasi yang diajarkan oleh guru di sekolah, tetapi mereka juga bisa
mengakses materi pelajaran langsung dari internet.
2)
Munculnya
metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran.
Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat
siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan
bantuan teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara mudah oleh
siswa.
3)
Sistem pembelajaran
tidak harus melalui tatap muka.
Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya
pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan
adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa
dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
4)
Adanya sistem
pengolahan data hasil penelitian yang menggunakan pemampaatan teknologi.
Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan
analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung
secara manual. Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugas yang
dulunga dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi
sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi,
seperti computer, yang dapat mengolah data dengan memanfaatkan berbagai program
yang telah diinstalkan.
5)
Pemenuhan kebutuhan
akan pasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat.
Dalam bidang pendidikan tentu ada banyak hal dan bahan yanga harus
dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu pengandaan soal ujian. Dengan adanya
mesin photocopy, untuk memenuhi kebutuhan akan adanya jumlah soal yang banyak
tentu membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya kalau itu dilakukan
dengan secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi mesin photocopy,
semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat.
Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu:
1) Pembelajaran menjadi lebih interaktif, simulatif, dan menarik
2) Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / kompleks
3) Mempercepat proses yang lama
4) Mengahadirkan peristiwa yang jarang terjadi
5) Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau di luar jangkauan
2.4.2 Dampak negatif
Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga
akan muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam
proses pendidikan, antara lain:
1)
Siswa menjadi malas
belajar
Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam
belajar, seperti Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat
siswa jadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan
waktunya untuk berinternetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seprti
main Facebook, Chating, Frienster, dll, yang kesemuanya itu tentu akan
berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
2)
Terjadinya
pelanggaran asosila
Sering kita dengan diberita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran
asosila dilakukan oleh seorang siswa terhadap siswa lainnya, seperti terjadinya
tauran antar pelajar, terjadinya priseks, dll.
3)
Munculnya media
massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan yang
dapat disalah gunakan oleh siswa.
Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK,
ini dapat menimbulkan adanya berbagai perilaku yang menyimpang yang dapat
terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk main
game, main VS, main Facebook, Chating lewat internet. Sehingga yang semula
waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain,
sehingga jam belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan
dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi
kemerosotan moral dari para siswa bahkan mahasiswa.
4)
Munculnya
metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi malas.
Dengan adanya pasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses
pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas
dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat
makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari
bahan lewat internet dan mengkopi paste, sehingga siswa semakin menjadi malas
belajar.
5)
Kerahasiaan alat tes
untuk pendidikan semakin terancam.
Selama ini sering kita melihat dan mendengan di siaran TV, tentang
adanya kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari
penyalahgunaan teknologi, karena dengan adanya perkembangan teknologi yang
semakin canggih, maka dengan mudah dapat mengakses informasi dari satu daerah
ke daerah lain, inilah yang dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan
terkait dengan kebocoran soal ujian, sehingga kejadian ini sering meresahkan
pemerintah dan masyarakat.
6)
Penyalah gunaan
pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Pada awalnya pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang
bersifat positif, namun pada akhirnya seringkali tujuan itu diselewengkan
dengan berbagai alasan. Contohnya, seorang heker, dengan kemampuannya melakukan
penerobosan system sebuah kantor atau perusahaan, mereka dapat melakukan
perampokan dengan tidak perlu merampok langsung ke bank atau ke kantor, cukup
dengan melakukan pembobolan terhadap system keuangan atau informasi penting,
maka mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya.
7)
Adanya penyalahgunaan
sistem pengolahan data yang menggunakan teknologi.
Dengan adanya pengolahan data dengan sistem
teknologi, sering kali kita temukan adanya terjadi kecurangan dalam melakukan
analisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa bahkan mahasiswa, ini
mereka lakukan hanya untuk mempermudah kepentingan pribadi, dengan mengabaikan
kebenaran hasil penelitian yang dilakukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai definisi di atas, dapat
diperoleh kesimpulan mengenai dampak dampak yang ditimbulkan oleh kemajuan
teknologi bagi kehidupan, kesimpulan yang dapat penulis ambil dari pembahsan
diatas adalah bahwa teknologi itu sama dengan sebuah pisau yang bisa membawa
manusia ke dua arah yang berbeda, yang pertama bisa membawa manusia
ke jalan yang baik dengan segala kecanggihan yang dimiliki membuat manusia
mendapat kemudahan disegala bidang ( dampak positif ) sedangkan yang kedua bisa
membawa manusia ke dalam kesengsaraan yang disebabkan oleh pengalahgunaan
kemajuan teknologi itu sendiri ( dampak negative ) oleh karena itu kemajuan
teknologi itu bisa berdampak positif dan dapat pula berdampak negative,
tergantung kearah mana kita menjalankannya,
3.2 Saran
Dengan kemajuan teknologi yang sebagaiman
yang kita rasakan pada saat ini membuat segala sesuatunya menjadi terasa mudah
dan dunia menjadi terasa begitu sempit, mulai dari sistim komunikasi yang
begitu canggih dan berbagai peralatan yang lainnya yang pada saat ini sangat
membantu dalam kehidupan kita oleh sebab itu marilah kita pergunakan alat –
alat teknologi yang telah ada ini dengan kebutuhan yang sesungguhanya, guna
kelangsungan hidup kita, keselamatan bumi dan anak cucu kita nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar